Social Icons

Budaya Nusantara

Salam kreatif
Setelah berselancar (browsing) menyusuri berbagai artikel dengan kata kunci yang Anda masukkan pada mesin pencari, saat ini Anda terdampar pada blog “Multimedia Pembelajaran Interaktif”. Semoga kata kunci yang Anda masukkan sesuai dengan yang Anda inginkan, dan menjadikan tempat terdamparnya para peselancar (pencari informasi) yang lain untuk singgah pada blog ini, posting berikut ini Budaya Nusantara.

Tumbuh berkembangnya teknologi makin mengglobal sangat memgiurkan dan menjanjikan. Apapun dalam kehidupannya harus lekat dengan teknologi inilah globalisasi, yang mendegradasikan, bahkan banyak yang termarjinalkan berbagai budaya Nusantara. Akan tetapi, akankah kita menyalahkan globalisasi, tidak! 

Di Nusantara yang kita cintai ini, banyak budaya tumbuh dan berkembang. Seiring dengan berjalannya waktu dan globalisasi. Informasi yang masuk diterima dengan apa adanya tanpa melalui seleksi. Kini budaya-budaya itu selain termajinalkan makin hilang, punah, dan tidak dikenali lagi. Berikut ini, di antara budaya yang ada di Nusantara, Khasanah Budaya Jawa.

Audio ini disiarkan dan direkam melalui RRI Semarang (2010). Kali ini kita mendengarkan melalui audio streaming. Mari kita dengarkan, apa isi dari tema Janmo Limpat Seprapat Tamat? Oleh Prof. Dr. Damardjati Supajar.


Berikut bagian kedua


Prof. Dr. Damardjati Supajar, telah berpulang memenuhi panggilan Allah SWT, Senin, tanggal 17 Februari 2014.

Tarling, saat kita mendengar kata tersebut, pikiran kita tertuju pada sebuah pertunjukan panggung. Berikut ini tarling sebagai latar belakang sebuah tembang, dengan judul Banyu Urip. Dari sumber youtube. Satu Bagian dari Lima Bagian musik dalam pertunjukkan Intermedia "Niatingsun" karya Embie C Noer yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta tahun 2000. Pentas Intermedia ini terdiri dari beberapa media yang masing2nya tetap otonom akan tetapi terikat oleh satu tujuan (objective). Media yang digunakan: Musik Tarling Klasik ( Group Kang Ato ), Film, Tari, Pameran Kerajinan, Buku, Kesenian Ider2an Burok.


Sangkan Paraning Dumadi (masih dalam budaya jawa)
Berikut ini cerita dalam pewayangan, dialog antara Resi Hanoman dengan Gathutkaca. Dialog ini menceritakan tentang Sangkan Paraning Dumadi. Mari kita dengarkan.


Pangeran iku siji, ana ing ngendi papan, langgeng, sing nganakake jagad iki saisine, dadi sesembahaning wong saalam kabeh, nganggo carane dhewe-dhewe.

Tuhan itu satu, dimana saja Dia ada, kekal, yang mengadakan jagad seisinya, menjadikan yang disembah semua manusia, menggunakan caranya sendiri-sendiri. Rukmana (1990).

Gusti iku dumunung ana ing atining manungso kang becik, mula iku diarani Gusti iku bagusing ati.

Tuhan itu berada berada dalam hati manusia yang suci, karenanya Tuhan disebut pula sebagai hati yang suci. Rukmana (1990).

Bagusing ati lamun siro gelem nyebut asmaNe, bareng klawan mlebu lan mentune nafas iro lan dirasakake. Sopo Gustimu?

Bagusnya hati jika kita mau menyebut namaNya, seiring dengan masuk dan keluarnya nafas kita, dan dirasakan. Siapa Tuhanmu?

Urip iki ono sing nguripapke, mulo sembahen sing nguripake nganggo cara sing wis dadi tuntunan ing agama lan keyakinanmu.

Hidup ini ada yang menghidupkan, maka sembahlah Dia menggunakan cara yang sudah menjadi tuntunan dalam agama dan keyakinanmu.

Sumber bacaan
H. Hardiyanti Rukmana (1990),  BUTIR-BUTIR BUDAYA JAWA, Penerbit Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, Pencetak: PT Citra Lamtoro Gung Persada
SKETSA PUITIKA JAWA: DARI RIMA ANAK-ANAK  SAMPAI FILSAFAT RASA http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/005-Sketsa-Puitika-Jawa.dc1.pdf
Jalmo LImpat Seprapat Tamat http://www.4shared.com/audio/pCMSiA2C/2__JANMO_LIMPAT_SEPRAPAT_TAMAT.htm#
Membaca Memang Tidak Selalu Memuaskan http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/10/12/membaca-memang-tidak-selalu-memuaskan-400906.html
 
 
Blogger Templates