Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tidak terbayangkan bahwa teknologi akan secanggih sekarang. Apabila kita mencoba merenungkan sejenak, dan kita tarik garis waktu. Berawal dari tahun 90an hingga sekarang, sungguh menjadikan kita harus melek teknologi. Teknologi yang berkembang dari waktu ke waktu betapa pesatnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi Information Technology and Communication (TIK/ICT) tidak lebih hanya sekedar alat. Letak geografi yang saling berjauhan, berlainan suku bangsa, bahasa, dan bahkan lintas negara, hal itu bukan lagi sebagai kendala dan penghalang untuk saling berkomunikasi, bertukar informasi. Diera serba teknologi, dalam kehidupan ini sangat terbantu oleh kehadirannya, tidak terkecuali dunia pendidikan.
Banyak sekali artikel-artikel yang dimuat pada jaringan internet. Pada tanggal 17 Maret 2013, penulis mencari artikel dengan kata kunci "teknologi informasi dan komunikasi" menggunakan mesin google, penulis mendapatkan sekitar 817.000 (delapan ratus tujuh belas ribu) dalam hitungan kurang dari 1 detik (tepatnya 0,17 detik), angka tersebut akan terus merangkak naik.
Yang menjadi pertanyaan, akan kah kita mempertahankan sesuatu atau pengetahuan yang sudah usang? atau masih bangga dengan yang ada?
Artinya teknologi itu akan terus maju, seiring berjalannya waktu dan peradaban manusia.
Teknologi Informasi dan Komunikasi Information Technology and Communication (TIK/ICT) tidak lebih hanya sekedar alat. Letak geografi yang saling berjauhan, berlainan suku bangsa, bahasa, dan bahkan lintas negara, hal itu bukan lagi sebagai kendala dan penghalang untuk saling berkomunikasi, bertukar informasi. Diera serba teknologi, dalam kehidupan ini sangat terbantu oleh kehadirannya, tidak terkecuali dunia pendidikan.
Banyak sekali artikel-artikel yang dimuat pada jaringan internet. Pada tanggal 17 Maret 2013, penulis mencari artikel dengan kata kunci "teknologi informasi dan komunikasi" menggunakan mesin google, penulis mendapatkan sekitar 817.000 (delapan ratus tujuh belas ribu) dalam hitungan kurang dari 1 detik (tepatnya 0,17 detik), angka tersebut akan terus merangkak naik.
Yang menjadi pertanyaan, akan kah kita mempertahankan sesuatu atau pengetahuan yang sudah usang? atau masih bangga dengan yang ada?
Artinya teknologi itu akan terus maju, seiring berjalannya waktu dan peradaban manusia.
1. TIK untuk pendidikan
Mengkategorikan TIK dalam penggunaanya dilingkungan pendidikan. TIK sebagai alat bantu komunikasi, penyebaran informasi, menyimpan informasi, manipulasi, pengembangan, dll. TIK dikategorian menjadi:- ICT as a subject (i.e., computer studies)
- ICT as a tool to support traditional subjects (i.e., computer-based learning, presentation, research)
- ICT as an administrative tool (i.e., education management information systems/EMIS)
- ICT as a medium of knowledge exchange. Sumber (wikipedia)
Dari yang Anda baca, dan Anda saksikan, kategori TIK dalam dunia pendidikan.
Kaitannya TIK dengan dunia pendidikan. Pertanyaan selanjutnya adalah, peralatan apa saja yang diperlukan di dunia pendidikan dalam proses belajar dan pembelajaran? Peralatan yang diperlukan adalah, semua peralatan digital elektronik yang digunakan sebagai alat bantu media. Sehingga dunia pendidikan memiliki kosa kata untuk proses pembelajaran menggunakan media elektronik disebut "electronic learning".
Penulis membaca dari beberapa definisi
tentang e-learning. Salah satu diantaranya berikut ini definisi e-learning,
yang banyak diterima berbagai pihak menurut sumber (http://romisatriawahono.net
) dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary
of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih
luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media
Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Definisi lain e-Learning dengan berbagai
sudut pandang dapat dipelajari secara lengkap dari:
http://www.google.com/search?num=30&hl=en&lr=&ie=UTF-8&oe=UTF-8&q=define%3A%20e-learning
Tiga pokok garis besar, tentang e‐Learning, (Romi, 2007).
Tiga pokok garis besar, tentang e‐Learning, (Romi, 2007).
1. e‐Learning System
Sistem perangkat lunak yang mem‐virtualisasi proses belajar
mengajar konvensional.
Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi
atau konten, forum diskusi, sistem
penilaian (rapor), sistem ujian online dan
segala fitur yang berhubungan dengan
manajemen proses belajar mengajar. Sistem
perangkat lunak tersebut sering disebut
dengan Learning Management System (LMS).
2. e‐Learning Content (Isi)
Konten dan bahan ajar yang ada pada e‐Learning system (learning
management
system).Konten dan bahan ajar ini bisa dalam
bentuk Multimedia‐based Content
(konten berbentuk multimedia interaktif) atau
Text‐based Content (konten berbentuk
teks seperti pada buku pelajaran biasa)
3. e‐Learning Infrastructure (Peralatan)
Infrastruktur e‐Learning dapat berupa
personal computer (PC), jaringan komputer dan
perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan
teleconference apabila kita
memberikan layanan
synchronous learning melalui teleconference. Sumber (http://muhammadadri.net)
Kata “e-learning”
menggeser penggunaan kata pada proses pembelajaran sebelumnya. Dahulu orang
menggunakan media komputer sebagai alat bantu dalam pembelajaran sehingga
disebut Computer Asissted Instruction
(CAI), Computer Base Training (CBT),
Computer Base Learning dll.
Pergeseran istilah-istilah dalam proses pembelajaran berbantuan komputer sehingga menjadi “e-learning” tersebut, bukan tidak beralasan, tentu para pakar memiliki tujuan jangka panjang. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media digital elektronik, tujuannya adalah memanfaatkan dan mengoptimalkan media elektronik, sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Sehingga kata e-Learning untuk masa yang akan datang, memiliki makna yang lebih luas dan fleksibel. Peralatan yang diperlukan meliputi berbagai peralatan komunikasi menggunakan media elektronik. Misalnya android, iPad, telepon genggam, komputer tablet, dll.
Pergeseran istilah-istilah dalam proses pembelajaran berbantuan komputer sehingga menjadi “e-learning” tersebut, bukan tidak beralasan, tentu para pakar memiliki tujuan jangka panjang. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi media digital elektronik, tujuannya adalah memanfaatkan dan mengoptimalkan media elektronik, sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Sehingga kata e-Learning untuk masa yang akan datang, memiliki makna yang lebih luas dan fleksibel. Peralatan yang diperlukan meliputi berbagai peralatan komunikasi menggunakan media elektronik. Misalnya android, iPad, telepon genggam, komputer tablet, dll.
Teknologi komputer dan jaringan komputer sebagai
tulang punggung. Di atas disebut bahwa e-learning adalah pemanfaatan media
elektronik untuk proses belajar mengajar, dan pembelajaran. Proses pembelajaran
disampaikan dalam bentuk elektronik. Materi bahan ajar atau konten dikirim
melalui jaringan komputer, melalui Internet, intranet / extranet, audio atau
video tape, TV satelit, dan CD-ROM. Materi tersebut meliputi berbagai unsur
media, berawal dari: teks, grafik/fotografi, animasi, streaming audio,
streaming video, dan multimedia. Pergeseran istilah dalam pembelajaran berbasis
media elektronik menjadi beberapa antara lain CBT (Computer-Based Training), IBT (Internet-Based
Training) atau WBT (Web-Based
Training) telah digunakan sebagai sinonim untuk e-learning. sumber (wikipedia)
Dari sumber lain tentang e-learning mengacu pada proses pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menengahi asynchronous serta sinkron belajar (asynchonouse maupun synchronouse learning) dan mengajar kegiatan. (Naidu, 2006) [1] Sementara, Derek Stockley (2006) [2] mendefinisikan e-learning sebagai pengiriman program pembelajaran, pelatihan atau pendidikan dengan cara elektronik. E-learning melibatkan penggunaan komputer atau perangkat elektronik (misalnya ponsel) dalam beberapa cara untuk memberikan pelatihan, materi pendidikan atau pembelajaran. Sumber (Teknologi Pendidikan).
Wow capek deh membaca, saksikan tayangan dari youtube tentang apa itu e-learning?
Pemanfaatan media elektronik. Pada intinya TIK yang kemudian menjadi e-learning adalah pemanfaatan dan penggunaan media elektronik (dan komputer) untuk proses pembelajaran. E-learning adalah proses mentransfer keterampilan dan pengetahuan kepada audience (peserta didik) melalui teknologi media elektronik/komputer. Peralatan yang digunakan, dengan pemanfaatan media elektronik yang mendukung proses Belajar Mengajar dan Pembelajaran, termasuk Teknologi Pendidikan. Proses tersebut memanfaatkan sistem informasi dan komunikasi, baik pembelajaran melalui jaringan online atau offline.
Dari sumber lain tentang e-learning mengacu pada proses pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menengahi asynchronous serta sinkron belajar (asynchonouse maupun synchronouse learning) dan mengajar kegiatan. (Naidu, 2006) [1] Sementara, Derek Stockley (2006) [2] mendefinisikan e-learning sebagai pengiriman program pembelajaran, pelatihan atau pendidikan dengan cara elektronik. E-learning melibatkan penggunaan komputer atau perangkat elektronik (misalnya ponsel) dalam beberapa cara untuk memberikan pelatihan, materi pendidikan atau pembelajaran. Sumber (Teknologi Pendidikan).
Wow capek deh membaca, saksikan tayangan dari youtube tentang apa itu e-learning?
Pemanfaatan media elektronik. Pada intinya TIK yang kemudian menjadi e-learning adalah pemanfaatan dan penggunaan media elektronik (dan komputer) untuk proses pembelajaran. E-learning adalah proses mentransfer keterampilan dan pengetahuan kepada audience (peserta didik) melalui teknologi media elektronik/komputer. Peralatan yang digunakan, dengan pemanfaatan media elektronik yang mendukung proses Belajar Mengajar dan Pembelajaran, termasuk Teknologi Pendidikan. Proses tersebut memanfaatkan sistem informasi dan komunikasi, baik pembelajaran melalui jaringan online atau offline.
e-Learning, tidak cukup sampai disitu saja, dalam rangka memberikan yang terbaik kepada peserta didik. Dari sumber (http://romisatriawahono.net ), bahwa metode pembelajaran dengan e-learning masih banyak kendala dan hambatan yang dijumpai. Untuk mengaplikasikan
sistem e‐learning
ini, antara lain (Soekartawi, 2003):
Maka kemudian dalam impelementasinya, banyak model e‐learning yang dikembangkan dan diadopsi ke dalam pendidikan konvensional atau sebaliknya model konvensional diadopsi ke dalam model e‐learning.
Proses belajar mengajar dengan menggabungkan berbagai peralatan elektronik dan konsep-konsep dalam pembelajaran yaitu blended learning.
- Masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai sumber pembelajaran.
- Biaya yang diperlukan masih relativ mahal untuk tahap‐tahap awal; (c) Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui Internet dan
- Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah‐daerah tertentu
Maka kemudian dalam impelementasinya, banyak model e‐learning yang dikembangkan dan diadopsi ke dalam pendidikan konvensional atau sebaliknya model konvensional diadopsi ke dalam model e‐learning.
Gambar 1.2. Model Penyelenggaraan
e‐Learning (Sumber :
Romi,
2007)
Blended learning adalah kombinasi proses belajar mengajar face-to-face di kelas, menggunakan alat bantu media elektronik (komputer) sebagai media. Media elektronik meliputi penggunakaan komputer/notebook, SmartBoard, infocus, jaringan internet, intranet, LAN, WAN, semua aplikasi yang mendukung proses blended learning, dan menggunakan semua konsep dalam proses belajar dan pembelajaran di kelas, maupun di luar kelas.
Blended learning is education that combines face-to-face classroom methods with computer-mediated activities.[1] According to its proponents, the strategy creates a more integrated approach for both instructors and students.
The terms "blended," "hybrid," "technology-mediated instruction," "web-enhanced instruction," and "mixed-mode instruction" are often used interchangeably in current research literature.[2] However, recent researchers in the United States tend to use the term "blended learning" with more regularity. current research literature.[2] However, recent researchers in the United States tend to use the term "blended learning" with more regularity. (wikipedia).
Dari paparan di atas tentang TIK untuk pendidikan, e-learning, m-learning (mobile learning), multimedia learning, Computer-Based Training, IBT (Internet-Based Training), WBT (Web-Based Training), distance learning, blended learning, dll. Semua itu adalah bertujuan pada mempermudah pemahaman pada proses belajar dan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik student centered learning, dengan menggunakan berbagai peralatan media elektronik. Untuk melakukan proses tersebut seorang pendidik, instruktur, guru/dosen, tidak dapat berjalan sendiri. Diperlukan dukungan berbagai pihak, dan bersinergi antara dengan orang-orang yang kompeten dibidangnya masing-masing di bidang TIK. Untuk blended learning, diperlukan proaktif semua pihak (guru dan orang TIK) persiapan materi bahan ajar untuk jangka pendek (synchronouse e-learning) dan jangka panjang (asynchronouse e-learning).
Nah kalau sudah begini, pertanyaan berikut ini adalah, kapan masa depan kita mulai? siapa yang memulai? dan siapa yang menentukan masa depan?.
Jawaban ada pada diri Anda kan...,
Jangan kemana-mana saksikan tayangan berikut...
Contoh TIK untuk pendidikan, "(guru dalam bahasa jawa "digugu lan ditiru") yang artinya guru sebagai panutan peserta didik. Apa yang menjadi pesan dan tindak tanduk guru, merupakan panutan yang akan ditiru bagi peserta didik. Guru kreatif, maka peserta didik/siswa aktif dan akan mengikuti jejaknya, kreatif disini bukan berarti guru harus bisa membuat seperti contoh berikut. Berikut ini adalah TIK sebagai alat pembelajaran untuk Sekolah Dasar, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. ...ICT as a tool to support traditional subjects (i.e., computer-based learning, presentation, research)...
Di atas disebut ... proses pembelajaran menggunakan "sistem informasi dan komunikasi", kemudian lihat juga baca kembali tentang e-learning content (isi), dan berikut ini adalah contoh.
Agar lingkaran dapat bergerak melingkar, yang harus kita pahami adalah penggunaan Action Scrip, pada aplikasi Flash, baik Action Scrip 1, 2, dan 3.0. Di bawah ini adalah contoh sederhana.
Silakan download
Berikut ini adalah pengembangan.
Silakan download
Silakan download
Hanya dengan teknologi, proses belajar mengajar dengan perbedaan letak geografi dan keterpisahaan antara pengajar dan siswa (selama masih dalam jangkauan TIK). Contoh berikut khususnya bagi pengguna notebook yang dilengkapi gunakan Web Cam.
Referensi
Berikut
ini, media pembelajaran IPA untuk anak Sekolah Dasar (SD), tentang “Pengungkit
atau Tuas”. Merujuk buku materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Salingtemas Buku Sekolah Elektronik (BSE) halam 99
tentang “Prinsip kerja pengungkit”.
Untuk membuat media tersebut, apa yang harus
dipahami. Yaitu adalah gerak melingkar, wow menarik ini... adalah fungsi
trigonometri cosinus dan sinus.
Dalam trigonometri, satuan lingkaran adalah radius
yang berpusat pada titik asal ( x = 0, y = 0) (wikipedia).
Agar lingkaran dapat bergerak melingkar, yang harus kita pahami adalah penggunaan Action Scrip, pada aplikasi Flash, baik Action Scrip 1, 2, dan 3.0. Di bawah ini adalah contoh sederhana.
Silakan gunakan, download, dan kemudian selanjutnya terserah Anda
Silakan download
Berikut ini adalah pengembangan.
Silakan download
Contoh penggunaan ActionScript 3.0, yang dapat dikembangkan menggunakan Flash 3, 4, dan 5. ActionScript
3.0 adalah, evolusi dari bahasa pemrograman Action Script sebelumnya. Pada Action Script 3.0 sangat kuat dibidang pemrograman yang berorientasi pada obyek Object Oriented Program (OOP).
Pada proses pengembangan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menggunakan ActionScript 3.0, tim dan pengembang dapat mencapai produktivitas yang sangat baik dari konten yang disajikan menggunakan Flash Player. Sebab ActionScript 3.0 sudah didasarkan pada ECMAScript. Dan ECMA Script adalah bahasa pemrograman yang merupakan standar internasional untuk scripting.
Silakan download
Hanya dengan teknologi, proses belajar mengajar dengan perbedaan letak geografi dan keterpisahaan antara pengajar dan siswa (selama masih dalam jangkauan TIK). Contoh berikut khususnya bagi pengguna notebook yang dilengkapi gunakan Web Cam.
Choiril Azmiyawati, Wigati Omegawati, Rohana Kusumawati (2008), IPA Salingtemas, Buku Sekolah Elektronik (BSE) Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, ISBN
979-462-902-2
http://www.teknologipendidikan.net/2011/06/21/implementing-blended-learning-a-case-based-sharing-experience/
http://www.edutopia.org/blog/blended-online-learning-heather-wolpert-gawron
Romi Satria
Wahono, (2003-2005
). Pengantar e-Learning dan
Pengembangannya, Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2005
IlmuKomputer.Com
Muhammad Adri, (2003-2008) Bab I. Konsep Dasar e-Learning dengan Moodle,http://muhammadadri.net
ICT http://en.wikipedia.org/wiki/Information_and_communication_technologies_in_education
E-learning http://en.wikipedia.org/wiki/E-learning
Blended learning http://en.wikipedia.org/wiki/Blended_learning
Edutopia http://www.edutopia.org/blog/blended-online-learning-heather-wolpert-gawron
Unit circle http://en.wikipedia.org/wiki/Unit_circle
Muhammad Adri, (2003-2008) Bab I. Konsep Dasar e-Learning dengan Moodle,http://muhammadadri.net
ICT http://en.wikipedia.org/wiki/Information_and_communication_technologies_in_education
E-learning http://en.wikipedia.org/wiki/E-learning
Blended learning http://en.wikipedia.org/wiki/Blended_learning
Edutopia http://www.edutopia.org/blog/blended-online-learning-heather-wolpert-gawron
Unit circle http://en.wikipedia.org/wiki/Unit_circle