Social Icons

Ayo Kerja

Kita terlahir, bukan, dan tidak mengalami masa-masa perjuangan. Para pejuang bekerja berjuang merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Kini Indonesia sudah merdeka,  perjuangan itu harus belanjut. Pada peringantan HUT RI ke 70 Senin 17 Agustus 2015, bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaannya. Tema peringatan HUT RI ke 70 Presiden RI adalah "Ayo kerja". Apa yang sudah kita kerjakan untuk mengisi kemerdekaan?






Lembar buku kehidupan
Terkait dengan tema HUT RI ke 70 "Ayo kerja", dan pertanyaan di atas. Bila hari-hari diumpamakan lembar kehidupan. Tentunya semua orang tahu, bahwa satu tahun terdiri dari 360 hari. Itu pun kalau Tuhan mengijinkan, sehingga usia seseorang genap pada tahun berikutnya. Apa yang sudah kita tulis atau kerjakan dalam lembaran buku kehidupan di tahun 2015? Tahun 2015, sudah kita lalui bersama sejak delapan bulan yang lalu.

Ayo kerjakan! Apa yang dapat kita kerjakan? Isi buku kehidupanmu dengan mengerjakan apa yang dapat dikerjakan dan yang bermanfaat untuk orang banyak.



Iringi kerja dengan doa dan usaha
Jangan banyak bicara, perbanyak kerja. Pembicaraan yang kita bicarakan tidak semahal burung beo yang pandai bicara. Burung beo pandai bicara semakin mahal dia. Di era serba teknologi, apa yang dapat kita berikan kepada orang lain?

Mudah Tersulut Isu SARA

Isu SARA mudah menyulut amarah seseorang atau kelompok. Isu tersebut biasa terkait dengan hal-hal yang antara lain: suku, agama, golongan, ras (warna kulit), kesukuan, strata, dll. Isu ini tidak mengenal usia, sehingga orang mudah tersulut untuk melakukan provokasi dan melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab. Isu SARA, juga mudah tersulut melalui media sosial kapanpun dan dimanapun, bagaikan mata rantai. Karena isu tersebut, kini nilai-nilai Pancasila mengalami pergeseran. Mata rantai itu dapat terputus, melalui proses pendidikan, yang melibatkan antara lain: orang tua, semua lapisan masyarakat, sekolah, negara , institusi terkait lainnya, dll.

Generasi Berkarakter Pancasila. Terkait dengan isu SARA yang berkembang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam sambutannya pada tanggal 2 Mei 2015 mengajak dan berikhtiar mengembalikan kesadaran tentang pentingnya karakter Pancasila dalam pendidikan kita. 


Pintu Gerbang
Kerajaan Majapahit
Budaya merupakan pintu gerbang masuk, berbagai budaya asing masuk ke Indonesia, tidak terkecuali agama. Jangan sekali-kali kau merusak pintu gerbang itu! Indonesia, membentang di katulistiwa. Terbentangnya Indonesia memiliki ribuan pulau, beraneka ragam suku, agama, kepercayaan, etnis, budaya, dll. 

Indonesia maju bila keharmonisan terjaga
Jangan memecah belah Indonesia dengan mengatas namakan agama, ras (warna kulit), budaya, ideologi, dll. Kalau ada yang mendakwahkan permusuhan atas nama itu, dengarkan dengan mata hati dan semoga pembaca tidak terpengaruh ikut-ikutan membenci atas nama agama atau keyakinan tertentu. 




Belajarlah dari masa lalu. Jangan pernah mau diadu domba. Indonesia dengan keberagaman yang ada, merupakan anugrah Tuhan. Dan keberagaman, ini atas keinginan dan kehendak Tuhan. Namun yang terjadi adalah sikap prejudice.


Jangan merasa jadi panutan, kalau hanya untuk meng adu domba orang lain. Pertunjukan seperti ini sering dipertonkan di berbagai media, dengan mengatas namakan keyakinan dan agama tertentu. Ada yang didalam ruangan gedung  dan ada juga yang luar gedung. Ironis, jadi panutan koq seperti itu!. Hanya orang bodoh yang mau diperlakukan seperti gambar di atas.

Sikap prejudice
Prejudice, merupakan sikap tidak baik dalam hubungan dan keterhubungan antar manusia. Sikap itu, merupakan perasaan tidak adil, yang menimbulkan rasa suka atau tidak terhadap seseorang atau kelompok. Tahukah Anda bahwa sikap seperti itu di latar belakangi oleh: jenis kelamin (gender), ras, agama, etnis, strata, budaya, dan sikap pribadi lainya. Sikap seperti ini juga di latar belakangi oleh penilaian sesaat tanpa melihat siapa orang atau kelompok yang dinilai. Sikap yang tidak terpuji, hanya mengutamakan ego dan kelompoknya. Dan sikap seperti itu, tidak menyadari ke-Esa-an Tuhan.

Manusia diciptakan Tuhan adalah unik. Keunikan itu tidak saja pada manusia secara individu, akan tetapi juga kelompok dan suku-suku yang ada di Indonesia. Bila kita merasakan bahwa kita adalah makhluk Tuhan, maka kita akan merasakan keunikan itu. Apakah Anda merasakan keunikan itu?

Dengan keunikan dan keberagaman itu maka diperlukan perekat, antara satu dengan yang lain, yang merupakan prinsip paling mendasar yaitu Pancasila sebagai pemersatu bangsa.




Menghafal Pancasila saja tidak cukup. Tanpa memahami dan memaknai isi yang terkandung dalam lima sila dari sila-sila yang ada.
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa 
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia.
Ada yang terlupakan!. Disamping terlupakan, juga seiring berjalannya waktu, kini mengalami pergeseran nilai-nilai. Bahwa Pancasila merupakan ajaran prinsip. Prinsip dalam hubungan dan keterhubungan antar manusia, sebagaimana juga agama membawa ajaran di sini klik.

Bhineka Tunggal Ika warisan dari Nusantara. Ke-Bhinekaan ini perekat merupakan semboyan Pancasila. Contoh kongkritnya adalah sebutan kepada Tuhan. Masing-masing suku, etnis memiliki nama sebutan kepada Tuhan. Contoh: Idogei (Batak), Gusti (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), SangHyang Widi Wasa (Jawa/Bali), dan masih banyak lagi sebutan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu, Indonesia memiliki 6 agama yang di akui, yaitu: Hindu , Budha, Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, dan Konghucu. Ini adalah kebinekaan dalam berkeTuhanan di Indonesia. Semua agama yang ada, cara menyembahnya pun akan sangat berlainan antara agama satu dengan yang lain.

Seharusnya Anda tahu. Dari agama-agama yang diakui oleh Negara, sebelum agama itu ada, Nusantara sudah memiliki agama-agama sebelumnya. Berikut Agama-agama asli Nusantara.
  1. Sunda Wiwitan yang dipeluk oleh masyarakat Sunda di Kanekes, Lebak, Banten
  2. Sunda Wiwitan aliran Madrais, juga dikenal sebagai agama Cigugur (dan ada beberapa penamaan lain) di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
  3. Buhun di Jawa Barat
  4. Kejawen di Jawa Tengah dan Jawa Timur
  5. Parmalim, agama asli Batak
  6. Kaharingan di Kalimantan
  7. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
  8. Tolottang di Sulawesi Selatan
  9. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
  10. Wetu Telu di Lombok
  11. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku
Bhineka Tunggal Ika, jangan jadi slogan belaka. Berikut ini Sunda wiwitan. Akankah ini terasingkan?



Penilaian sesaat akan menyesatkan.

Selain agama-agama yang ada, Indonesia juga memiliki aliran kepercayaan kepada Tuhan. Di Indonesia, aliran kepercayaan yang paling banyak penganutnya adalah Agama Buhun. Data yang terekam oleh peneliti Abdul Rozak, penulis Teologi Kebatinan Sunda, menunjukkan jumlah pemeluk agama ini 100 ribu orang. Jika angka ini benar, Agama Buhun jelas salah satu aliran kepercayaan terbesar di Indonesia, yaitu 25 persen dari seluruh penghayat aliran kepercayaan. Data Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2003 mengungkapkan, dari 245 aliran kepercayaan yang terdaftar, sementara keseluruhan penghayat mencapai 400 ribu jiwa lebih. Daftar Agama Asli Nusantara (kepercayaan), berikut dari sumber (Wiki)

Kedai Harmoni VI: Dinamika Kehidupan Penghayat Kepercayaan

  1. Agama Bali (lebih sering disebut sebagai Hindu Bali atau Hindu Dharma)
  2. Aluk Todolo (Tana Toraja)
  3. Sunda Wiwitan (Kanekes, Banten)
  4. Agama Djawa Sunda (Kuningan, Jawa Barat)
  5. Buhun (Jawa Barat)
  6. Kejawen (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
  7. Parmalim (Sumatera Utara)
  8. Kaharingan (Kalimantan)
  9. Tonaas Walian (Minahasa, Sulawesi Utara)
  10. Tolottang (Sulawesi Selatan)
  11. Wetu Telu (Lombok)
  12. Naurus (pulau Seram, Maluku)
  13. Aliran Mulajadi Nabolon
  14. Marapu (Sumba)
  15. Purwoduksino
  16. Budi Luhur
  17. Pahkampetan
  18. Bolim
  19. Basora
  20. Samawi
  21. Sirnagalih
Dari, sinilah Pancasila digali, luasnya Nusantara, yang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, dan dengan latar belakang yang berlainan.

Tidak terpengaruh isu SARA
Jadikan semua ini sebagai pembelajaran buat kita bersama. Damai dan majulah Indonesia ku, dengan hidup yang saling berdampingan, gotong royong di tanah air tercinta. Siapa lagi yang akan membangun keharmonisan ini, di masa depan selain kita bersama.

Menjaga keharmonisan
Terjaganya keharmonisan dapat dilakukan dengan cara 
memupuk hubungan baik antar individu manusia dan antar golongan/kelopok, tidak saling curiga, tidak bersikap prejudice, saling gotong royong, waspada terhadap terhadap provokasi yang tidak bertanggung jawab, tidak terpengaruh isu SARA, utamakan dialog dalam hubungan antar manusia dll.

Sumber bacaan
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2013/05/28/nama-agama-agama-asli-nusantara/
http://faktakeren.com/agama-asli-nusantara-sebelum-agama-resmi-masuk-ke-nusantara
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_asli_Nusantara

Kreatifitas Tanpa Batas

Teknologi menuntut kita untuk kreatif di segala bidang dalam kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Orang, dalam menyampaikan pesan, informasi, dan komunikasi dengan berbagai peralatan alat komunikasi canggih bukan sesuatu yang berlebihan. Isi pesan, informasi, dan komunikasi, dapat menggabungkan unsur multimedia: teks, grafik/fotografi, animasi, audio dan video. Banyak authoring tools untuk mengembangkan multimedia, dan hal itu akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan waktu, pertumbuhan, dan perkembangan teknologi.

Terkait dengan teknologi yang berkembang hingga saat ini. Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak kita mengajak dunia pendidikan optimis memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Jangan hanya simbolik. Dalam ajakan Mendikbud, untuk pengelola institusi satuan pendidikan untuk melakukan berbagai hal yang mendasar dalam memajukan dunia pendidikan, dan kesadaran mengenai pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam masyarakat. “Lakukan pengembangan dunia pendidikan jangan sekedar simbolik, tetapi lakukanlah secara fundamental atau mendasar,” ucap Mendikbud. Yang terjadi pemanfaatan teknologi yang ada simbolik, bangga dengan kepemilikan berbagai peralatan tapi tidak bisa mengoptimalkan peralatan maupun sumber daya manusia (SDM) yang ada.

Media berbasis teknologi
Ajakan Mendikbud, mengoptimalkan media berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) pada dunia pendidikan. Hal ini, diperlukan untuk dapat keluar dari permasalahan. Sudahkah kita keluar dari permasalahan yang dihadapi? Nyaman dengan yang ada? Atau, bahkan bangga mengumpulkan teknologi canggih, tetapi tidak tahu pemanfaatan dan penggunaannya. Dalam mengoptimalkan teknologi informasi komunikasi (TIK) Mendikbud, menggunakan istilah sabak elektronik. Apa itu sabak elektronik?

Sabak itu sendiri adalah alat tempat menulis (seperti buku), sebagai alat tulisnya adalah grip (pensil, pulpen). Alat ini digunakan di sekolah diera sebelum 70an. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Setiap siswa Sekolah Rakyat (SR), sekarang Sekolah Dasar (SD), hingga jenjang pendidikan berikutnya.
Sabak dan grip
Alat ini digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran, yang sangat sederhana. Digunakan sekali menulis, sekali menghapusnya, dan hilang sesudah itu.
Sabak elektronik 
Bagi masyarakat yang terbiasa dengan teknologi, pasti mengenal peralatan teknologi canggih. Kecanggihan dari peralatan ini disamping sebagai alat informasi, komunikasi, dan merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar yaitu sabak elektronik, seperti yang dimaksud oleh bapak Mendikbud.

Proses belajar harus menyenangkan. Di dalam sabak elektronik ini sudah dilengkapi berbagai perangkat sistem, perangkat lunak, aplikasi yang  diperlukan dalam proses belajar mengajar, dan akses jaringan internet.



Kreatifitas
Optimalkan sabak elektronik. Proses belajar mengajar, tidak selalu ada di dalam kelas. Melalui sabak elektronik, disamping sebagai alat informasi dan komunikasi, sabak elektronik ini juga memiliki kemampuan untuk saling berinterasi dengan penggunanya dalam proses pembelajaran. Anda dapat mengembangkan materi untuk dimuat pada sabak elektronik.

Proses pengembangan multimedia
Bukan satu-satunya. Dalam proses pengembangan bahan ajar menggunakan multimedia interaktif, Macromedia Flash atau Adobe Flash, adalah bukan satu-satunya. Multimedia meliputi teks, grafik, animasi, audio, grafik/fotografi, dan video. Melalui kretifitas dalam tim masing-masing. Maka dalam proses pengembangan, melibatkan banyak orang yang terlibat dan diperlukan sumber daya manusia yang saling mendukung. 

Sebelum lebih lanjut, dengarkan berikut ini.
Romi Satria Wahono
Lecture Notes in Software Engineering Computing Research and Technoprenership


Tidak mencelakakan pengguna media. Untuk membuat media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), eLearning, mLearning, (multimedia learning ), dll. Banyak melibatkan orang yang terlibat. Satu diantaranya adalah pembuatan naskah. Pembuat naskah tau dan paham akan sasaran media yang akan digunakan, kepada siapa media ini digunakan (target audience). Sebagai pembuat naskah juga tahu tentang media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pengembangan dan produksi media melibatkan banyak orang. Ironis yang terjadi dengan sebutan "Programer", dalam membuat multimedia. Seperti disebut Romi "taxit knowledge dan explisit knowledge", silakan dengarkan kembali!, 


Agar media dalam eLearning atau multimedia dapat berfungsi layaknya seorang pengajar yang sedang mengajar di depan kelas, dalam proses produksi media tersebut, setidaknya memahami konsep dasar rekayasa perangkat lunak (software engineering), Dikerjakan berikut oleh team kreatif. Pengertian software engineering, bukan hanya dapat merakit, menginstal software, jaringan, dan pemrograman komputer. Dengan konsep dasar tersebut, setidaknya memahami dan menangkap kebutuhan dasar dari audience (pesertadidik, siswa, mahasiswa, atau masyarakat umum), sebagai target audience (pengguna atau calon pengguna).

Apa yang harus ada dalam sabak elektronik?
Berikut ini bahan ajar yang harus ada pada sabak elektronik.Tahukah Anda batas frekuensi bunyi yang dapat diterima oleh indra pendengaran manusia? Berikut, satu di antara banyaknya pelajaran di sekolah. Bagi yang mengakses menggunakan Android gunakan Flash playernya. Berikut sudah dilengkapi dengan audionya. Perhatian! Setidaknya untuk mengembangkan dan memproduksi memahami konsep gelombang audio.  
Perhatikan gambar
 
sumber
http://eeecommunity.blogspot.com/2015/05/periodic-waveform.html?showComment=1438208891358#c2584363630024688898
 









Getaran gelombang audio yang sangat tinggi, akan dapat memecahkan gelas kaca.



Penjelasannya ikuti pada movie berikut


Selanjutnya, berikut ini sekilas tentang apmlitudo.

Berikut penjelasannya



Berikut ini peran matematika (Fungsi Trigonometri, perkenalan Amplitudu dan Periode)



Demikian, contoh di atas merupakan konten yang dapat dimuat untuk sabak elektronik. Untuk membuat sabak elektronik, lebih optimal dalam dunia pendidikan melibatkan banyak yang terlibat dalam proses pengembangan. Akan tetapi apabila Anda ingin mengembangkan, juga tidak salah, silakan coba.

Tingkatkan kreatifitas
Beberapa waktu lalu kurang lebihnya dua tahun yang lalu, dunia pendidikan dimudahkan dengan adanya athoringtool baru. Kemudahan dalam membuat e-learning. Berikut ini adalah salah satu authoringtool yang dapat untuk mengembangkan media berbasis ICT pada e-learning. Silakan coba software untuk membuat, e-learning konten mengintegrasikan multimedia yang terdiri dari teks, grafik/fotografi, animasi, audio, video dan interaktifitas.

Kemudahan
Athoringtool Articulate Storyline, mudah dalam penggunaanya. Bila Anda pernah menggunakan Powerpoint, itu sama. Membuat menambahkan quis, evaluasi, teks, animasi, audio,  grafik, video dan interaktifitas. Berikut tutorialnya.

Untuk apa saja Articulate Storyline
Autput dari Articulate Storyline - eLearning Creation Tool. Dengan menggunakan Articulate Storyline, dapat menyampaikan bahan materi eLearning baik online, ofline, menggunakan komputer ataupun IPAD. Berikut ini Anda juga dapat mengikuti tutorial, berikut video streamingnya.


Articulate Storyline - eLearning Creation Tool

Membangun game interaktif

Building Interactive Games & Interactions in Storyline

Membuat quis


Menambahkan video


Mengintegrasikan gambar


Membuat drag & drop


Selanjutnya dapat Anda install pada komputer sesuai petunjuk. Articulate Storyline - eLearning Creation Tool, adalah authoringtool mengintegrasikan berbagai format media yang antara lain: .HTML5, .SWF, Audio  (.MP3), dan Movie. Peragaan seperti authoringtol di atas, anda dapat mendownload di sini klik.



Sumber bacaan
http://antik-lawas.blogspot.com/2014/04/sabak-dan-grib-peralatan-sekolah-jaman.html
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/

 
 
Blogger Templates